Service dan Repair Pages Kami Akhirnya Berfungsi

Ada satu menu di web kami yang bernama “repair” yang hampir 2 tahun ini rusak. Setelah 2 tahun terbuang sia – sia akhirnya fitur untuk bertanya atau melakukan pendaftaran service melalui halaman kami tersebut telah kembali berfungsi dengan baik.

Walaupun sebenarnya di era berbagai macam chat yang berkembang saat ini, akan lebih cepat untuk menghubungi kami melalui email atau whatsapp di nomor whatsapp kami 0811 26 444 20 atau 08180 4 1960 21, kami merasa sekiranya web juga bisa berfungsi sebagai tempat untuk bertanya atau memberikan pesan kepada kami bila memerlukan informasi atau ulasan berhubungan dengan kerusakan pada unit – unit mac, iphone atau ipad yang mungkin ingin diperbaiki.

salam

dssync

Logitech M720 “Triathlon” – Review

Review ini saya tulis setelah kurang lebih hampir 1 bulan saya pakai Logitech M720 Triathlon.  M720 ini saya pesan sebagai pengganti bagi Apple Magic Mouse – Gen 1 yang saya gunakan tandem dengan Logitech M705 sehari – hari.

Sebelumnya saya menggunakan Magic Mouse sebagai mouse utama saya sejak 2009 – pertama kali mouse ini muncul, Magic Mouse terakhir yang saya gunakan adalah pembelian ke 2, bukan karena yang pertama rusak, tetapi karena hilang.

Saya adalah  ” mouse junkie ” yang dalam menggunakan komputer tidak pernah bisa lepas dari mouse, saya termasuk orang yang beranggapan bahwa trackpad serasa tidak natural dan melawan hukum alam he he he.

Ditambah histori saya yang pernah berkarier sebagai “drafter” dan designer perabotan menggunakan AutoCAD, membuat saya semakin sulit untuk membuang kebiasaan menggunakan mouse.

Setelah saya beralih total ke Mac saya selalu menggunakan Apple Mouse, sampai kurang lebih 2013 ‘an saya mulai merasakan bahwa kekurangan terbesar dari mouse buatan Apple adalah pada design nya yang cantik tetapi sangat tidak nyaman untuk digunakan dalam waktu yang cukup lama. Cantik tapi ‘gak ergonomic. Sedangkan saya bisa lebih dari 4 – 6 jam menggunakan mouse, sepanjang saya menggunakan komputer, saya selalu  menggunakan mouse, lama – kelamaan terasa sekali tidak nyaman di pergelangan tangan.
Ditambah dengan faktor “ U ” – Umur 😅, Magic Mouse yang saya gunakan terakhir terasa lebih cepat membuat pergelangan tangan menjadi kaku dan pegel.

Dari situ saya mulai tertarik untuk melihat mouse lain selain mouse bikinan Apple.

Mouse yang lebih ergonomic, nyaman digunakan, bisa mewakili fungsional dari Magic Mouse yang sudah biasa saya gunakan dan harus wireless. Setelah melalui beberapa survey kecil – kecilan hal pertama yang saya temukan adalah mouse – mouse ergonomic non Apple tombol nya banyak betul. Ada juga mouse untuk kebutuhan game dengan jumlah tombol nya lebih dasyat lagi, yang kadang saya bingung gimana cara pakainya.

Setelah saya membaca beberapa review, akhirnya saya menemukan bahwa mouse untuk kebutuhan kerja, wireless, ergonomis yang cukup mendapatkan review positif adalah Logitech M705.

Bahkan salah satu situs review terkemuka www.wirecutter.com, sampai saat ini  masih menempatkan M705 ini sebagai yang terbaik. Review lengkap nya bisa dibaca di sini http://thewirecutter.com/reviews/best-wireless-mouse/

Saya memutuskan untuk membeli Logitech M705 tersebut sebagi pengganti untuk Apple Magic Mouse, diluar dugaan di Indonesia cukup sulit mencari nya, saya akhirnya mendapatkan di Mangga Dua Mall dengan harga 600.000 an, cukup mahal juga.

M705 ini seperti yang dituliskan di review adalah mouse yang “OK” di semua sisi nya, kebutuhan akan mouse nyaman yang saya perlukan benar – benar terpenuhi.

Fleksibilitas dari touch yang ada di Magic Mouse bisa tercover oleh tombol – tombol fungsi yang berjumlah 6 buah, diluar klik kanan dan kiri.

Semua tombol tersebut dapat di custom sesuai dengan kebutuhan dengan bantuan dari aplikasi Logitech for OSX atau macOS.

Batre 2 buah alkaline AA yang bisa tahan sampai 3 tahun, yess 3 tahun …. Akurasi sensor laser nya terasa lebih baik dari Magic Mouse, kemampuan pointer terasa lebih presisi dan smooth, walaupun secara teknis “dpi” lebih tinggi Magic Mouse ( 1300 dpi vs 1000 dpi ).

Intinya saya puas.

Tapi ada 1 kelemahan yang buat saya cukup mengganggu, yaitu wireless conectivity nya masih mengandalkan wireless receiver yang harus dicolokan di port USB. Buat pengguna Mac yang miskin port USB, ini bencana besar, karena hanya akan tersedia 1 sisa port USB. Hal ini lah yang membuat kadang saya masih harus balik ke Magic Mouse ketika saya sedang bekerja dengan pekerjaan yang memerlukan banyak USB port, bisa diakalin dengan USB hub, tapi saya sering lupa bawa USB hub 😅.

Selebih nya OK.

Pada pertengahan Juni 2016 datang kabar yang cukup menarik, Logitech meluncurkan versi lanjutan dari M705 yaitu M720 , dan salah satu fitur andalan nya adalah suport Bluetooth connectivity untuk wireless nya. Bahkan suport untuk multiple device sampai dengan 3 device.

Wow . . .

Akhirnya satu – satunya kekurangan pada M705 di sisi saya terjawab pada M720. Setelah menunggu agak cukup lama akhirnya pada bulan September 2016, M720 mulai tersedia di pasaran Indonesia, walau untuk pembeliannya harus lewat situs online seperti Tokopedia.

Saya akhirnya memesan M720 ini , dan inilah review subjective saya terhadap mouse generasi ke 2 penerus mouse yang katanya merupakan salah satu yang terbaik.

M720 ini memiliki bentuk dan ukuran yang tidak jauh berbeda dengan pendahulunya M705, hanya saja bahan plastik nya entah kenapa terkasan sedikit lebih murahan dibandingkan dengan M705 karena mengikuti trend warna mate yang dianut Logitech saat ini.

Selain itu M720 ini terasa lebih ringan karena saat ini hanya digerakan oleh 1 batree AA yang konon katanya bisa bertahan hingga 24 bulan ( tergantung penggunaan ), saya sendiri lebih nyaman dengan mouse yang “berat”. Oww ya batree yang bisa diganti ini juga merupakan salah satu nilai plus untuk saya, mengingat trend yang berkembang belakangan ini adalah mouse dengan batree rechargeable yang menimbulkan pertanyaan bagi saya kalau batree nya rusak gimana gantinya ? 

Konektivitas sejauh ini cukup baik, hanya saja sudah harus menggunakan aplikasi Logitech Options terbaru supaya bisa betul – betul berfungsi optimal.

Gunakan Logitech Options versi terbaru ya, Versi 6.35.142 karena pada versi sebelumnya saya sering mengalami problem konektivitas di Bluetooth nya. Sering disconect sendiri dan sulit untuk reconnect lagi terutama bila dari kondisi sleep. Pada versi terbaru ini problem tersebut relative jarang terjadi.

M720 ini secara setting hampir bisa dikatakan sama dengan pendahulunya M705, yang membedakan adalah adanya 1 extra tombol untuk memindahkan pilihan “antar device” karena M720 ini suport multiple device connectivity.


Setting utama saya terletak di scrollwhell pada M720 ini ( sama seperti sebelumnya di M705 ).
Scrollwhell ini selain untuk scroll ke atas dan bawah, bisa juga digunakan untuk klik tengah dan klik slide ke kiri dan klik slide ke kanan ( gampangnya 4 arah + klik tengah ).

Klik tengah saya setting untuk fitur mission control atau expose di macOS, dan klik slide kiri dan kanan nya saya gunakan untuk slide kiri dan kanan juga.
Slide kiri dan kanan ini memberikan feel yang sama dengan ketika menggunakan Magic Mouse yang berbasis touch pada saat melakukan slide kiri dan kanan.
Satu fitur yang hilang di Magic Mouse, yaitu kemampuan untuk melakukan klik tengah kini bisa kembali diakses. Bagi saya klik tengah sangat berguna dan vital pada workflow saya. Saya menggunakan untuk Mission Control di OSX dan untuk drag di AutoCAD.

Ada 4 tombol tersisa lagi di bagian samping yang bisa diakses dengan ibu jari saya setting untuk untuk kebutuhan sekunder yaitu show desktop, launchpad dan satu tombol yang agak cukup sulit diakses di bagian dasar dekat ibu jari saya gunakan untuk screen capture.

Semua kebutuhan saya sudah sangat terwakili, bahkan lebih jauh dari cukup.

Kelebihan lain yang cukup saya sukai adalah adanya fungsi fast scrolling, dimana dengan menekan tombol fast scrolling yang terletak di dekat scrollwhell, schrollwhell akan berubah menjadi semacam loose sehingga bisa bergerak lebih kencang dan berubah menjadi fast scroll. 

Ini adalah setting personal saya, jadi sangat subjective tetapi menurut saya sudah memberikan keleluasaan yang besar, bahkan ada beberapa fungsi yang sebelumnya tidak bisa saya lakukan dengan menggunakan Magic Mouse bisa saya lakukan di M720 ini.

Buildquality, seperti umum nya produk – produk Logitech terkenal tangguh dan memang sepertinya dibuat untuk bertahan selamanya. Walau masih menggunakan bahan dasar plastik, tidak seperti Magic Mouse yang sebagian mengunakan logam, tapi secara daya tahan cukup luar biasa. Betul – betul dibuat sebagai “cangkul” kerja.

Design dan estetika  adalah hal yang personal, tetapi menurut pendapat saya memang dalam hal ini M720 ini agak kurang. Bentuk nya entah kenapa saya rasa kurang enak dilihat dan terkesan murahan untuk mouse seharga 600.000 an.

Tetapi memang tujuan awal saya adalah mencari mouse yang nyaman dan fungsional digunakan. Bila mengejar estetika saya tentunya akan bertahan dengan Magic Mouse.

Kesimpulan akhirnya :

M720 ini adalah mouse yang sangat baik untuk kebutuhan kerja.
Harga nya cukup premium – 600.000 an.
Bluetooth adalah nilai plus utama terutama untuk anak – anak Mac yang miskin port USB.
Batree menggunakan AA juga merupakan nilai plus, karena tidak perlu charge dan bila batree rusak mudah untuk diganti dan tahan sampai 2 taon untuk 1 batree.
Aplikasi driver dukungan untuk Mac juga OK.
Buildquality dan daya tahan sangat baik.
Kalaupun ada kelemahan adalah saat menggunakan konektivitas bluetooth sering disconect terutama pada saat dari sleep.
Bentuk nya juga kurang cantik dan terkesan murahan.

Selebih nya saya sangat puas denga M720 ini, dan saat ini Magic Mouse saya bisa beristirahat dengan tenang jadi barang pajangan / koleksi karena memang cantik bentuk nya.

Widi

Widi
Kesibukan atau profesi anda sekarang apa mas ?
Fulltime student dan fulltime employee.

Bisa barengan gitu employee dan student ?
Dosen yang sedang belajar dan saat ini bertanggung jawab untuk menjalin kerjasama dan hubungan internasional.
Aku kan kuliahnya riset dan kelas Sabtu – Minggu, jadi Senin sampai Jumat didedikasikan waktunya untuk pekerjaan.

Menjalin kerjasama internasional itu tantangan nya apa bro ?
Tantangannya pertama komunikasi dan culture barrier, kalau kita ‘gak aware dengan dua hal tersebut niatnya menjalin hubungan baik malah jatuhnya hubungan jadi ‘gak enak.
Kedua kita harus update recent news skala global. Tau keadaan pada masing – masing lokasi.

Kerjasama internasional di bidang apa yang sedang kamu bangun saat ini bro ?
Nah kebetulan kampusku, Univ Teknologi Yogyakarta ( UTY ), baru melakukan percepatan untuk pengembangan kualitas pendidikan, salah satunya dengan banyak menggandeng institusi luar dan dalam negeri.

Kamu menjabat apa bro di UTY bro ?
Dekan Fakultas Psikologi mas bro ….

Wohhh Pak Dekan …
Ha ha ha ha ….

Tadi kerjasama yang dibangun berarti di bidang pendidikan ya …
Betul, dalam bidang pendidikan khususnya.
Tetapi inplementasi kerjasama bisa dengan institusi pendidikan maupun perusahaan.
Kerjaan ku ini serius tapi santai sekaligus menyenangkan.
Tugas ku kan sebagian besar traveling disuruh kemana – mana, digaji lagi, apa bukan pekerjaan impian coba ? Ha ha ha

Ha ha ha iya ya
Tapi ada bagian yang tidak menyenangkan, dikit.
Aku harus ninggalin anak istri terus, terutama anakku, berat bro.

Ha ha ha iyap i feel you broo, oww ya mungkin ada resiko beda culture dan salah tingkah ‘gak dari tugas – tugas diplomasi yang kamu jalankan?
Alhamdulillah ‘gak selama kerja.
Cuma kita perlu ngomong dari awal, misal budaya gift giving untuk western culture kan ‘gak ada. Sama rubber time disana betul – betul ‘gak disukai.
Aku menyesuaikan, aku bilang kalau mau ada gift giving dan minta waktunya untuk rubber time kontrol diri dan grup intinya.
Nah tapi kalau ikut dalam kegiatan dan lihat anggota delegasi dari instansi lain yang ‘gak peka kultur sering.
Contoh gampang misal foto bersama kegiatan. Tiap delegasi minta difotokan dari masing – masing perangkatnya, harusnya kan satu aja cukup, nanti sharing.

Iyap, setuju saya.

Kalau menurutmu meningkatkan kualitas pendidikan itu seperti apa?
Karena kemarin aku ngobrol dengan temenku, dia dosen di UGM dan anaknya saat ini SMP di Singapura, dia crita anaknya sudah mendapatkan tugas menyusun Business Plan buat misal dia ambil industri hotel di Jogja.
Aku cukup bengong waktu mendengar.

Apakah kualitas semacam ini ya bro?
Beda negara punya beda standar mas bro
Nah salah satu rujukan yang baik adalah di Swedia dan Singapura.

Kalau konsep mu sendiri yang kamu lihat untuk peningkatan kulitas mutu pendidikan di Indonesia gimana mas bro ?
Kok jadi berat gini ya pertanyaanya.

Ha ha ha
Gini bro,kalau menurut ku biarkan anak – anak belajar tentang moral dan berperilaku yang baik sampai usia 6 tahun.
Biarkan mereka lebih banyak bermain dan senang – senang.
Mulai belajar membaca waktu kelas 1 SD.
Itung – itungan juga kelas 1 SD.
Tapi prinsip dasar tentang angka dan huruf sudah boleh dikenalkan.
Biarkan mereka belajar mandiri belajar menghormati orang lain di usia emas sampai 5 tahun.
Saat SMP nanti siswa sudah boleh mengambil mata pelajaran yang mereka senangi.
Ada dasar dan ada pilihan, sampai SMU juga gitu. Mau ke pengembangan knowledege atau skill.
Biar orang itu ada diferensiasi ‘gak dicetak seragam semua.
S1 juga ‘gak perlu semua mahasiswa ambil skripsi.
Tidak semua akan jadi dosen atau peneliti. Cukup yang cumlaude dan memang punya minat peneliti saja yang ambil skripsi.
Outputnya juga ditarget untuk bisa publikasi. Bukan cuma buat latihan. Nah sisanya tugas akhir dalam bentuk project. Intinya gitu lah mas bro ha ha ha.
Cita – cita ku memang jadi menteri pendidikan ha ha ha.

TOP .. saya doakan dan saya suport, kalau saya pinginnya jadi menteri pendayagunaan perempuan.
Ha ha ha udah keliatan dari casing mu bro ha ha ha

Iya kah ??? Wahhh aku gampang ketebak ya ternyata ha ha ha
Kamu pake Mac juga kan ? Sepertinya malah udah dari jaman nabi ya ha ha ha

Dari 2004 mas bro.
Pakai pertama kali iBook 14″

Wow lebih dulu dari aku, kok bisa kenal Mac critanya gimana??
Mosok???
Aku waktu itu masih kuliah dan cari perangkat untuk bisa support belajarku.
Aku kan seneng meneliti, apa aja aku teliti, termasuk dalam pakai laptop pun aku review semua brand dan produknya.
Selo banget ha ha ha.
Nah waktu itu aku membandingkan juga dua OS, OSX dan Windows.
Aku baca reviewnya ternyata OSX banyak keunggulan.
Bebas virus dan tidak familiar buat kebanyakan orang ha ha ha, jadi orang ‘gak bakal usil sama laptop.
Oiya sama aku liat software game kala itu masih sedikit.
Jadi aku cari laptop yang ‘gak bakalan bisa aku install FM, CM, CS, AOE dan game – game hits jaman itu, The SIMS dsb.
Fokus cuma buat belajar, dan ternyata dapat bonus hardware mumpuni.
Dari laptop itu aku juga dapat tender macem – macem ha ha ha.

Oww ya ??? Tender apa ?
Waktu itu buat website macem – macem institusi dan acara, buat film kampus, dan input penelitian.
Belum lagi desain produk – produk dan acara kampus, intinya sangat membantu dalam pendidikan dan finansial lah kala itu ha ha ha.
Duit tambahan bro …..
Aku pakai iBook itu dari 2004 sampai 2010 dan beli Macbook Pro tempatmu itu bro.

Membeli dengan menawar cukup sadis ha ha ha ha ha. Tapi seru ya, dan masih dipakai optimal sampai sekarang kan ?
Masihhh,
Ha ha ha ha ? Aku ‘gak inget kalau aku sadis kala itu. Ini sudah aku ganti SSD dan RAM nya aku naikan 8 gb.
Widi - Creative

Masih sangat mumpuni ya?
Masih bingitts sudah aku upgrade ke 10.11 El Capitan juga masih lancar jaya.

Cool, untuk aplikasi atau software yang saat ini paling sering kamu gunakan apa?
MS Word dan PowerPoint ha ha ha, Mendeley, SPSS.

Mendeley baru denger saya, untuk apa itu ?
Mendeley itu aplikasi untuk cari publikasi bro, semacam database publikasi.

Space kerjamu sekarang seperti apa set up nya ?

Widi - Workspace

Wow … ada Windows ya sepertinya …
Ha ha ha iya mas … tapi sebetulnya gadget ku yang paling bermanfaat ini mas :

Widi - Most powerfull gadget

Bwa ha ha ha … rapi tenan.
Ha ha ha … harusss ….

Kamu pakai iPhone ?
Nope, aku pernah pakai iPhone 4 dulu, dan itu dapet gratisan.

Wow, gimana critanya itu ?
Pas aku kuliah neng ausie kan hp plan
Lha aku 2 tahun ditawari ganti henpon, awalnya minta iPhone tapi aku cancel ganti BB aja.
Lha malah dikirim semuanya ha ha ha.
Rejeki anak sholeh yang baik hati dan tidak sombong.

Kalau sekarang ‘gak pakai iPhone kenapa?
Tidak bisa multitasking

Maksud nya gimana itu?
Misal sekarang aku WA, masih bisa sambil browsing, sambil catet – catet.
HP ku ada 5, tapi ‘gak ada yang produksi Apple ha ha ha.
Widi: BB Belagio, Samsung Note 3 dan 4, Alpha 5, Nokia Lumia.

Tablet pakai juga ?
Dulu pake iPad dan note 10.1
Cuma aku kasi ke adekku dan anakku yang note.
Sekarang cukup pake note 4 aja, masih cari – cari tablet yang mumpuni.

Iyap, memang kalau kerja lebih fleksibel dengan Android aku akuin, aku aja buat kuda beban pakai Xiaomi dan happy banget ha ha ha. Murah meriah bandel.
Dulu aku pakai iPod Nano, iPod Touch dan iPod Nano 5th gen.

Woh pernah pake iPod juga ???
Pernah dong .. hampir semua lini apple dulu tak coba.
Dulu dapet duit hasil menang pimnas, tahun 2006 tak buat beli iPod duitnya.
Nah iPod Nano ku yang masuk direcall gara – gara batre, dapet ganti iPod Nano bentuk jam generasi ke 5 ha ha ha.

iPod nano pertama ya yang dapet recall ???
Iya ipod nano pertama warna putih, masih wheel click keren itu.

Iyap pada curang itu, pada nyari iPod Nano 1st gen buat di recall kan ke ipod nano jam.
Oalah, segitunya ya

Ha ha ha aku masih nyimpen 1 iPod Nano 4th gen buat preserve clickwheel nya.
Aku masih nyimpen iPod Classic, dan jarang dipakai ha ha ha.
Harusnya udah bisa bikin museum produk Apple ku.

Iyap, buat pajangan bagus – bagus kok ha ha ha.
Produk yang aku ‘gak minat beli tu Apple TV sama Apple Watch

Tapi pake juga ???
‘gak lah ha ha ha

Apple Watch memang aneh si belum nemu soul nya dan manfaat pastinya, tapi kalau Apple tipi aku kepakai buat presentasi wireless nya he he he, ‘gak perlu ngolor kabel, dan buat mirroring iPhone / iPad ke viewer atau TV.
Tapi harus masang Apple TV ke viewer ya ? ?

Yess, plus nambah kabel HDMI to vga.
Aku mending ngolor kabel dikit bro ha ha ha

Ha ha ha agak ‘gak praktis si kadang, tapi terlihat keren dan sangar, hitech meningkatkan harga di depan klien ha ha ha
Ha ha ha

Kamu pake IM apa aja ? ?
Whatsapp dan BBM tok, lain itu isi orangnya sama aja, tapi udah pernah coba LINE juga si.
Snapchat, Bee, Tinder, WeeChat, Talk ..

Eh eh …. Tinder itu bukan chat brooo ….
Ha ha ha , lahhh tau juga.

Tau la …
Aku mostly cuma pake WA dan BBM udah lebih dari cukup.

Pendapatmu tentang mac dan dunia pendidikan ? Mac awalnya cukup terkenal di dunia pendiikan ya, apalgi dirimu pendidikannya banyak di luar negri.
Sampai sekarang tetep terkenal kok, kalau di luar negeri rata – rata pake Mac, Australia dan US yang aku tau sendiri.
Lab juga berimbang antara penggunaan Mac dan PC.

Ada analisa kenapa penetrasi nya bisa bagus di pendidikan ?
Pertama software udah hampir ‘gak jauh beda dengan PC, apalagi di Australia dan US udah jarang bajakan.
Kalau disini dulu cari bajakan mac susyehh
Lalu ada edu pricing lebih murah untuk student dan bisa nyicil belinya. Lebih bandel juga. Kadang juga mengangkat derajat pemakai ha ha ha. Sampai dulu ada iklan I’m Mac VS I’m PC ha ha ha ha.

Oiyo mas satu lagi yang aku suka banget Time Machine. Misalkan aku udah terlanjur update OS dan ternyata aku ‘gak suka atau banyak masalah, aku gampang balikin downgradenya.

Terakhir, apa pendapatmu tentang Apple Watch dan Duo Srigala ?

Yudha Sancaka: Bro pertanyaan penutup , apa yang pertama muncul di pemikiranmu ketika denger apple watch dan duo srigala
Sama – sama padat berisi, seksi, dan multifungsi

Agung “si13oy”

Agung Si Boy
Profesi mu apa sekarang Gung ?
Guru. Pagi ngajar TK, sore ngajar bimbel buat SD. Persiapan biar bisa UN dengan happy !

Wow … keren Gung …
Kamu pake Mac ? iPhone , iPad , iPod ?

Pertama kenal Mac adalah iPod touch 3rd gen, kalo nggak salah. Trus berlanjut ke iPad, trus iPhone.

Berarti sekarang device utama nya iPad, iPhone dan iPod ya , No Mac ??
Yess, no Mac.
Belon kuat duitnya ha ha ha

NOPE kamu keren kok, kamu yang pertama aku wawancara yg No MAC, bakalan menarik broo
OK semua device itu membantu pekerjaan kamu?
Maksud aku iPad, dan temen – temen nya tadi.

Absolutely!
Pakai iPhone, aku bisa dokumentasi’in kegiatan murid – murid, dengan hasil foto yang oke, untuk aku share ke ortu.
Email juga lancar, cari referensi – referensi ngajar juga gampang dari iPhone. No lag.
iPad lebih nyaman lagi dalam beberapa hal.

Aplikasi – aplikasi edukasi bertebaran di Appstore, dan lebih aman buat anak – anak menurutku karena ‘gak ada iklan – iklan situs judi atau situs dewasa, walaupun FREE apps.
Bahaya juga kan , kalo pas dipake anak – anak trus “popup” nya begituan, dan eksklusifnya iPad yang bisa menarik minat anak – anak.

Eksklusif, karena biasanya itu tablet punya papa / mama, anak – anak tablet aja yang you know lah tablet kek apa yang dikasih ke anak- anak.
Satu lagi keunggulan iPad, no lag! Anak – anak bisa main bergantian dengan tertib.
Kalo iPod touch, dulu sempet jadi idola anak2. Sekarang udah kegusur ama iPad. Walhasil, iPod nya jadi mainan buat guru- guru nya. hahahahahahahaha
Oia, mengajukan usulan dan laporan kegiatan anak – anak ke atasan bisa pake iPad juga.
Jadi nggak usah pake kertas. Ramah lingkungan he he he

Maksudnya paperless ya , nggak pake kertas gitu …
Iyap …

Fenomenal ..
Oww ya aku masih penasaran berarti iPad mu ini tidak pernah nyentuh komputer ?

Ya pernah la kan iTunes bisa di Windows juga.
Masukkin film – film buat media ngajar ke iPad lewat iTunes

Oww I seee, kamu transfer file dari iPad itu ke iPhone dan komputer juga ?
Iya

Nah menarik ini, transfer nya pakai aplikasi apa ? Gimana trick mu?
Kalo film, aku pake VLC. Kalau Office, ya pake Office.

Jadi lewat iTunes ?
Iya.
Lha, bukannya cuma pake iTunes? Atau ada aplikasi lain? Lho, malah ganti nanya ..

Iya si, cuma kalau punya internet stabil, biasanya pada pakai aplikasi macem Dropbox gitu, tapi buat filem kayanya kebesaran ya. Tetap harus download kan kalau pakai Dropbox.
Iyess

Aplikasi apa yang paling jadi andalan mu ? Yang udah seperti kamu ‘nggak bisa hidup tanpanya?
Music player lah.
Can’t live without it.
Lagian, itu esensi dari terciptanya iPod kan? he he he
Kalo kamu apa Yud ?

Kalau aku chatingan macem Whatsapp ha ha ha dan diluar dugaan Mail dan Contacts.
Buat kerjaan soalnya ya.

Ooo ..

Kalau IM andalan mu apa Gung ?
IM sih apa? hehehehehehe

Internet Messaging bro macem Whatsapp, BBM.
Biasanya pake WA, BBM, Path, Line tapi males banget iklannya.

Berarti tetep ya WA .. dan BBM …
Banyak yang make sih bro. Pakai IM baru kalo ‘gak ada yang pakai ya percuma.

Ada crita – crita seru nggk selama pake iPad dan teman – temannya tadi ?
Dulu awal2 pake iPod, jelas prestige. ha ha ha
Orang – orang pada heran, ngapain punya iPod nggak bisa buat telpon? Tapi pada betah pinjemnya. ha ha ha ha
Kalau sekarang udah soal kenyamanan.
Di iPad dkk, ‘gak pernah kutemui lemot, nge-lag, hang, atau hal2 lain yang sering dikeluhkan pengguna device lain yang non iOS ya.

Ha ha ha , jangan bilang pembanding nya NEXUS 7 ha ha ha ( saya pakai tablet Android , dari dulu nggak terlalu demen iPad , kurang masuk di workflow saya )

Oww ya Gung, menurut aku kamu cukup unik , jagoan Brazilian Jiu Jitsu dan Guru TK , semacam siang tukang gorengan , malam superhero.
Ha ha ha

Agung Actvity

Sekarang project terbaru mu bikin bimbel ya, kamu mau crita tentang bimbel ini ?
Namanya Happy Compie. Program awalnya kursus komputer.
Tapi hampir semua ortu lebih concern ke pelajaran sekolah.
Kita modifikasi program dan tujuannya “mempersiapkan anak biar Happy saat Ujian Nasional”. Banyak berita menuliskan anak – anak saat menghadapi UN SD pada stres, sakit, yang sedih – sedih lah.
Makanya HC hadir. Kita persiapkan sejak dini, kalo bisa sejak kelas satu. Biar terbiasa. Pola soal kan gitu – gitu aja.

Kami sering pake iPad buat ngajar selalu pake iPad mainan.
Tentu saja aplikasiyang dugunakan kita seleksi dan kita coba dahulu, mana yang cocok untuk anak – anak.
Tiap – tiap anak kita bedakan, sesuai minat dan bakat masing – masing.
Kebanyakan aplikasi emang berbayar, wajarlah, kalo emang bagus kan harus bayar.

Kemaren sudah meluluskan 3 siswa kelas 6, dengan hasil yang sangat memuaskan.
Saking puasnya, pada minta lanjut bimbelnya. Ha ha ha udah harus modifikasi program lagi.
Maju dan berkembang.
Pendekatannya sebetulnya sederhana, memberikan kondisi yang baik untuk anak – anak dalam belajar, sehingga bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Nggak jauh beda dengan konsep Brazilian Jiu Jitsu si, “Mencari dan menciptakan kondisi dan posisi yang terbaik untuk melumpuhkan lawan”

Cool, boleh sharing meja kerjamu ?

Meja kerja Agung

Terakhir Gung apa pendapatmu tentang Android dan Muzdalifah ?
Android banyak aplikasinya. dan lebih gampang diinstal, bahkan yang bayar bisa jadi gratis. Saking gampangnya install, anak – anak juga bisa instal. Nah, ini yang bahaya.
Belum masalah “lag” nya.
Gak tau kalo gadget Android diatas 5 juta.
Tapi kalo udah di atas 5 juta, saya kok mendingan iPad aja. hahahahahaha…
Aku perhatiin selama ini, kebanyakan aplikasi yang keren – keren (Anthill dan yang terakhir ini Final Fantasy VII), biasanya dicobain ke Apple dulu. prestise lagi… bisa naikin harga jualan ha ha ha.

Kalo Muzdalifah aku nggak ngikutin bro, aku sih madhep manthep FADLI ZONK! ha ha ha

OK, thank you ya.

手持身份证购买 手持照购买

Oyikk

Oyikk

Apakah pekerjaanmu ?
Aku menganggap diriku sebagai pekerja seni, aku tidak mengganggap diriku sebagai seniman, karena aku masih punya tanggung jawab memberikan konsep, dan pritilan teknis lainnya ke klien, jadi aku menganggap diriku sebagai pekerja.

Bidang seni nya ?
Audio visual, eee opo yo … video … , kalau orang jaman dulu bilang nya pilem.
Produk nya adalah video, media yang dikonsumsi menggunakan indera pendengaran dan penglihatan.

Produk atau karya yang paling kamu banggakan ?
Ada beberapa .. karena beda treatment , video klip beda treatment nya dengan film.
Kalau untuk video klip , waktu meng edit video klip nya Sheila On 7.
Jadi saat itu menggunakan bahan shoting video celluloid 16 mm bekas, jadi kita ngumpulin beberapa can celluloid 16 mm bekas yang masih bisa dipakai.
Nah ngedit nya pakai Premier …

Adobe Premier ??
Masih jaman Premier aja, belum versi CS ( Creative Suit ) , versi 7.0 kalau nggak salah hehehe, dan masih pakai Windows.

Lanjooot …
Nah untuk film , yang benar – benar aku perjuangkan sampai jadi ya film dokumenter Dhaup Ageng, kalau itu bener – bener udah all Mac bro …

Sebetulnya ada beberapa kalau aku boleh cerita yang memorable buat aku.

Silahkan brother
Ada satu moment nama artisnya mas Herry Firmansyah
, singkat cerita dia “bluesman” yang benar – benar menggantungkan hidupnya sebagai musisi blues, dia minta dibantu dibuatkan video klip, tapi adanya kopi sachet’an 3 bungkus ini sebagai lambang persahabatan dan teman saat editing dan proses syuting …

Serius ???
Iya bro, serius …
Lalu aku bilang OK … dan dia dateng ke studio ku yang dulu dengan membawa 3 sachet kopi instan, aku ada kain hitam di studio, lampu belajar dan 5D nya Canon dan jadi lah.
Kalau tidak salah ingat sekitar tahun 2007 / 2008 an.

SADIS …. , crita lain ?
Video klip Olla Zen – Kosong , hehehe aku dibayar pake hardisk 500 giga ha ha ha ha …, tapi bukan masalah bayarannya, jadi ini ceritanya mereka sudah punya stok shoot , sekedar maen piano dan nyanyi gitu, dan aku diminta “nambahin cerita” , akhirnya aku ambil stok dari mana aja sambil jalan dan hasilnya aku gabungkan sehingga ada cerita, aku ambil gambar seputaran pasar Kotagede , deket rumah he he he

Ha ha ha , anda memang idolak, project terdekat ??
Aku baru menyiapkan sebuah dokumenter lagi, sekelas Dhaup Ageng, tentang salah satu item yang sangat khas dalam budaya dan fashion Jawa … detailnya itu dulu hehehehe

Kenapa pake Mac ?
Gini, kalau menurut pengalamanku, aku selalu menaruh setengah pikiranku di komputer, nah kebetulan Mac ini lebih memberikan personal setting yang cocok buat aku.
Salah satunya aku menggunakan expose ( Om Oyikk masih setia dengan 10.6 Snow Leopard , fitur ini sekarang bernama di Mission Kontrol setelah OSX 10.7 ), aku setting di bagian kiri atas monitor untuk expose semua window, nah pas aku pinjem komputer orang , rasanya akan sangat tidak nyaman, karena setting nya berbeda, kenyamanannya berbeda, bahkan kalau aku analogikan seperti minjem istri orang …

Eee … belum pernah minjem istri orang saya bro, jadi masih sulit membayang kan … ha ha ha
Ahh ya ya ya …
Nah sesimple itu bro, tapi buat aku sangat membantu dalam efisiensi dan kenyamanan proses ku berkarya, melancarkan pekerjaan.
Lalu ada lagi aplikasi gratis di iLife ( iPhoto, iMovie, dsb ) bermodal 5 aplikasi gratis bawaan itu aku sudah bisa menghasilkan banyak karya.

Mac yang dipakai Mac apa ?
Mac ku yang terbaru iMac 21” – 2011 , ini benar – benar jadi power house ku, dan untuk mobile nya sampai sekarang aku masih pakai Macbook Pro 15” 2009 , last gen sebelum pindah ke model – model unibody, Macbook Pro ini kupakai untuk edit RAW file HD masih sangat lancar.
Sampai sekarang aku belum menemukan pesaingnya yang sama – sama 2009 …
Aku masih pakai Final Cut Pro 7 , belum lompat ke Final Cut X
Masalah nya balik lagi ke “nyaman” tadi bro, bisa saja aku pakai Final Cut X, tetapi investasi waktu buat belajar lagi yang aku masih belum ada sekarang.
Bentuk nya itu betul – betul beda, mirip dengan iMovie on steroid , hahaha

Berarti emang benar – benar digunakan ya Mac mu bro ?
Woh , aku bukan pengguna bro, aku pemerkosa alat – alat ha ha ha ha.

Ahaiii

Aku jadi ingat waktu kurang lebih 2011 an ya, kita kerjasama memberikan Workshop untuk Lab AVI – Fisip Atmajaya, dirimu waktu itu memberikan gambaran tentang perbedaan Premier dan Final Cut Pro.
Kamu menggambarkan “ Kerjaan mepet menjelang deathline , proses render … dan hang … harus mulai lagi dari awal, rasanya pingin mencium sesuatu pasti … nah ini sering terjadi di Premier, dan frekuensi di Final Cut relatif sangat jarang … “

Itu memang kejadian nya seperti itu ?
Begini, kalau di duniaku, kalau pakai Final Cut 7, dia punya aturan sendiri, jadi sebelum kerja kita harus mengikuti aturan dia,tujuannya supaya “lancar” , karena semakin dekat dengan deathline itu data akan semakin bertambah dan data – data baru juga akan bertambah, misalkan dari client.
Nah yang aku amati dan rasakan dari aplikasi lain di Windows itu tidak seperti itu , cenderung sebaliknya. Dia telen semua file di awal, tidak ditata baru susah – susah kemudian ha ha ha ha, aku nggak suka banget itu … jadi semakin menjelang deathline, makin banyak file, makin sering juga hang, aku nggak suka itu ….

Aplikasi yang kamu tidak bisa hidup tanpanya …
Final Cut

Sejarah mesin – mesin Mac yang pernah kamu pakai ?
Aku masih menyimpan iMac generasi pertama yang warna – warni itu, lalu aku masih punya juga Power Mac G4. Tapi yang ke inget bener adalah Powerbook G4 12” bro, karena cukup kecil dan praktis, Powerbook itu pernah jadi Mp3 player portable ku, bener – bener aku colokin headphone lalu aku pasang di samping sambil aku tiduran.

Boleh berbagi foto meja kerjamu ?

Clasic keyboard dan trackball mouse ...

Clasic keyboard dan trackball mouse …

Filosofi atau wisdom yang bisa kamu share dalam berkarya bro ?
Berkarya disini maksudmu mengkasilkan sesuatu ? Hmmm … kalau dalam duniaku saat ini bro ( video ) aku percaya bahwa yang terpenting adalah cerita yang bagus .. , luar biasa bagus …
Alat bagus sekedar penunjang saja, bukan segalanya …

Baru – baru ini sekedar iseng aku membuat klip tentang “perjalanan” , aku ikutkan untuk kompetisi yang diadakan salah satu produsen oli ternama di Indonesia, dan berhasil dapat nomor beserta hadiah jalan – jalan ke Bromo, padahal cuma menggunakan Nikon AW 100 dan GoPro HERO 1, serta juara – juara yang lain ada yang pakai drone , kamera – kamera mahal rata – rata.

Nice .. Pertanyaan terakhir , apa yang kamu pikirkan tentang Windows dan Tifatul Sembiring ?
Windows adalah bagian dari masa lalu yang cukup berharga , aku seperti hal nya juga teman – teman yang lain belajar pakai komputer pertama kali adalah komputer dengan OS Windows.
Tifatul Sembiring … eee bapak Vimeo Indonesia …

Oyikk bisa di kepo via :
https://instagram.com/oyikk/
https://www.youtube.com/user/oyiksaja